Minggu, 03 Mei 2015



120 HARI PERJALANAN BERSAMAKU, Erythros kytos

Hallo Broo and Sis.... hehehe... Kenalin, aku Erythros kytos, keren kan namaku... hehe. Namaku berasal dari bahasa Yunani kata erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Cantik bukan namaku? Tapi nda tahu kenapa namaku yang keren ini biasa dipanggil dengan “sel darah merah” atau bahasa menterengnya Eritrosit

Mungkin kepanjangan kali mau bilang Erythros kytos..hehe..

OK.. Sekarang panggil aku eritro. Aku ingin bercerita kepadamu sedikit tentang diriku. Ada alasannya lho mengapa aku disebut dengan sebutan sel darah merah. Hal itu dikarenakan diriku yang mempunyai warna merah. Kalian tahu darimana asal warna merah tubuhku?

Itu semua pasti karena sahabat setiamu si hemoglobin khan? yang memiliki unsure besi.

Ya benar, meski begitu warnaku sering berubah. Ketika si hemoglobin ini sedang asyik mengikat oksigen bersamaku, warna merah di tubuhku akan semakin terang. Namun ketika oksigen itu dilepaskan, warna tubuhku akan semakin gelap dan menimbulkan warna kebiru-biruan pada jalan yang biasanya aku lalui untuk mengelilingi kota, yaitu pembuluh darah.

Aku memiliki diameter alias garis tengah 7,5 mikrometer. Aku memiliki ketebalan 2 mikrometer. Ukuranku lebih kecil dibandingkan dengan sel-sel lainnya di kotaku. Volumeku hanya 9 femtoliter. Populasi spesies ku paling banyak dibandingkan sel darah lainnya, bias mencapai 5 juta. Aku menyimpan sekitar 2.5 gram besi.

Waw aku baru tahu semua itu........

Dan aku memiliki sebuah konkaf di bagian tengah yang aku gunakan untuk memberikan ruang kepada hemoglobin untuk mengikat oksigen. Oksigen yang kami ikat akan tersambung secara temporer dengan atom besi pada hemoglobin di paru-paru. Dan kemudian oksigen ini akan kami lepas ke seluruh kota. Aku dan hemoglobin mempunyai peran untuk mengantarkan lebih dari 98% oksigen ke seluruh kota, sedangkan 2% lainnya terlarut dalam plasma. Hemoglobin sahabatku juga membawa beberapa produk-produk buangan kota, missal karbondioksida dari seluruh penjuru kota atau sisa metabolisme yang akan dibuang melalui organ ekskresi. Biasanya saat hemoglobin mengangkut karbondioksida aku menjulukinya dengan sebutan karbonminohemoglobin. Namun hampir keseluruhan dari karbondioksida dibawa dalam bentuk bikarbonat dalam plasma darah. Oh iya, Hemoglobin memiliki saudara yang berna Myoglobin.
Apa itu Myoglobin?

Dia adalah sebuah senyawa yang berperan sebagai pembawa oksigen di jaringan otot. Hemoglobin juga dapat berikatan dengan gas beracun yang biasa kami namai karbon monoksida. Gas ini nantinya menjadi karboksihemoglobin. Karena ulah dari gas ini kemampuan hemoglobin dalam mengikat oksigen menjadi berkurang.
O. Begitu.....

Baiklah perkenalannya cukup dulu ya Bro and sis, sekarang waktunya untuk mengikuti perjalanan singkatku selama 120 hari, yang akan dipandu oleh  Guide gaul, si merah Eritro, yaitu aku sendiri, silahkan....
Perjalananku dimulai dengan kelahiranku di sumsum tulang merah pipih.
Meski begitu, saat kotaku masih dalam wujud embrio atau masih dalam kandungan induknya aku dilahirkan di limpa dan hati, yang nanti akan menjadi tempat perombakanku.
Saat kotaku sudah bukan embrio lagi. Proses kelahiranku disebut juga dengan eritropoiesis. Sel pembentukku adalah hemositoblas yaitu sel batang myeloid yang terdapat pada sumsum tulang. Aku dan saudara-saudaraku dilahirkan dengan laju produksi sekitar 2 juta perdetik. Amazing khaan? Hehe...
Aku mengalami proses pendewasaan membutuhkan wakutu sekitar 7 hari. Setelah itu aku akan menginjak fase dewasa. Bila keberuntungan datang padaku, usia dewasaku biasanya mencapai 100-120 hari. Setelah aku dewasa, aku akan mengikuti prosesi upacara reduksi.hehe....

Apa itu prosesi upacara reduksi?

Proses dimana nuclei ku akan dihancurkan.  Nuklei ku dihancurkan perlahan karena disebabkan oleh tekanan diriku saat menjadi dewasa untuk memberikan ruangan kepada hemoglobin sahabatku.

Lalu, apa yang terjadi?

Pada usia dewasaku, aku akan dikirim melalui tempat yang akan bewarna biru ketika aku melepaskan oksigen menuju kediaman Paman cor. Aku melewati pembuluh darah ditemani dengan plasma. Di rumah Paman cor inillah aku akan memulai petualanganku.
Aku akan mulai bekerja bersama saudara-saudaraku yang lain. Aku dijamu di atrium kanan. Hanya ramah tamah belaka. Lalu aku akan ditunjukkan jalan menuju ventrikel kanan melalui lorong yang diberi nama valvula trikuspidalis oleh Paman cor. Nah di ventrikel dekster inilah aku akan diluncurkan menuju rumah bibi pulmo melalui arteri pulmonalis. Aku masih sangat kotor saat melewati arteri yang satu ini. Di kediaman bibi pulmo aku dan eritro-eritro lain akan disuguhkan paket berupa oksigen. Di sinilah sahabatku hemoglobin akan menampilkan aksinya. Ia akan mengikat oksigen yang disuguhkan oleh bibi pulmo. Nanti paket ini akan kami antarkan ke jaringan-jaringan penyusun kota. Setelah paket yang kami bawa lengkap, kami akan meninggalkan kediaman bibi pulmo melalui pintu keluar. Pintu ini berhubungan dengan jalan vena pulmonalis yang akan membawaku ke atrium kiri. Di atrium kiri aku akan terus berjalan hingga menemukan lorong yang diberi nama valvula bikuspidalis. Ujung dari lorong valvula bikuspidalis adalah ventrikelkiri. Di sini aku dan para eritro akan diluncurkan bersama melalui jembatan aorta menuju arteri yang nanti akan bercabang menuju kota utara dan kota selatan.
Lalu, apa yang terjadi?

Bila aku ke arah utara aku akan mengirimkan paket menuju blok-blok kota bagian atas. Di sana ada kepala, leher, dan banyak jaringan kota yang membutuhkan paket oksigen yang aku dan para eritro bawa. Sementara bila aku ke kota selatan aku akan menuju kota bagian bawah. Di sini banyak sekali jaringan kota yang membutuhkan suplai paket kami. Ada ren, hepar, dan masih banyak lagi jaringan kota yang kami suplai oksigen. Proses penyuplaiannya cukup mudah. Oksigen yang kami bawa akan berdifusi dengan jaringan kota yang membutuhkannya. Lalu karbondioksida yang mereka punya akan berdifusi denganku dan para eritro. Setelah perjalanan panjangku dalam penyuplaian oksigen ke jaringan-jaringan kota aku akan kembali ke rumah Paman cor. Bila aku dari arah kota selatan aku akan melalui vena cava inferior. Namun bila aku melalui kota utara aku akan melalui vena cava superior.


Apakah dalam perjalananmu tidak ada hambatan?           
           
 Dalam pekerjaanku, terkadang aku menemukan jalan dalam tegangan pembuluh yang sempit. Untuk memudahkannya aku  akan melepaskan ATP yang akan menyebabkan dinding jaringan ota untuk berelaksasi dan melebar. Aku juga akan melepaskan senyawa S-nitrosothiol saat sahabatku hemoglobin terdeoksigenasi, yang juga juga berfungsi untuk melebarkan jalan pembuluh darah dan melancarkan perjalananku dan teman-teman menuju ke daerah jaringan kota yang kekurangan oksigen. Aku juga sedikit banyak berperan dalam system kekebalan tubuh. Ketika kaumku mengalami lisis oleh parasit pantogen, maka sahabatku hemoglobin akan melepaskan radikal bebas yang akan menghancurkan dinding dan membran parasit pantogen, dan membunuhnya.
Dan inilah akhir dari hayatku setelah aku mengemban tugasku.......
            Setelah kurang lebih selama 120 hari masa dewasaku alias masa kerjaku aku akan mulai kehilangan keahlianku dalam penyuplaian oksigen ke jaringan kota. Aku biasanya akan dirombak di limpa atau hati. Proses perombakan ini bertujuan untuk membentuk generasi penerusku yang baru. Tugas mereka sama sepertiku. Menyuplai oksigen ke jaringan kota. Proses perombakan ini cukup menyakitkan. Di dalam hati aku akan berpisah dengan sahabat setiaku hemoglobin. Karena dia akan diubah menjadi billirubin. Warnanya menjadi hijau. Dia juga berganti tugas. Bukan lagi menyuplai oksigen ke jaringan bersamaku, namun tugasnya adalah mengelmusikan lemak. Dia akan dikeluarkan ke saluran yang disebut saluran empedu yang berpusat di jaringan kota bernama usus. Sementara zat besi yang memberiku warna merah yang ada di hemoglobin sahabatku, tidak ikut dikeluarkan. Melainkan akan dibentuk menjadi generasi penerusku alias eritrosit yang baru.

Itulah perjalanan dan peran eritrisit dalam tubuh kita, kita tidak pernah mendengar mereka mengeluh karena pekerjaannya, untuk itu hargailah setiap hembusan nafas kita. Tentu saja semua itu tidak lepas dari campur tangan Allah SWT, SANG SUMBER KEHIDUPAN.

Terima kasih


Disusun oleh:
Farida Rahmawati, Kelas XI IPA 2, No. Abs: 08